Pada tanggal 14 Februari, yang kebetulan jatuh pada hari Jumat, SMA Negeri 2 Kotabumi mendapatkan kesempatan istimewa untuk berperan serta dalam memeriahkan acara pembukaan Bupati Cup Lampung Utara. Acara yang penuh semangat ini menjadi salah satu momen yang tak terlupakan, di mana SMA Negeri 2 Kotabumi diberi kehormatan untuk menampilkan tarian pembuka sebagai simbol dibukanya kegiatan Bupati Cup 2025. Penampilan tarian ini bukan hanya sekadar pertunjukan, melainkan juga merupakan cerminan dari semangat, keragaman budaya, dan kreativitas yang dimiliki oleh para siswa.
Tarian yang disajikan oleh para siswa SMANDA ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia dengan menampilkan berbagai jenis tari kreasi dari berbagai daerah di seluruh Nusantara. Setiap gerakan, irama, dan ekspresi yang ditampilkan menggambarkan keindahan tradisi yang hidup dan terus berkembang di tanah air. Sebelum tampil di hadapan penonton yang antusias, para siswa yang terpilih sebagai penari terlebih dahulu melakukan gladi resik dengan penuh dedikasi. Gladi resik tersebut dilaksanakan di Stadion Sukung Kotabumi, tempat di mana seluruh rangkaian acara pembukaan Bupati Cup 2025 berlangsung, untuk memastikan segala sesuatunya berjalan dengan lancar.

Gambar 1. Siswa/Siswi Terpilih Sebagai Penari dalam Pembukaan Bupati Cup 2025
Selama proses gladi resik, semua berjalan dengan sangat baik, tanpa ada gangguan yang berarti. Siswa-siswi yang terpilih untuk menjadi penari terlihat sangat fokus dan antusias, memastikan setiap gerakan dan koreografi dapat dilakukan dengan sempurna. Kehadiran pembina ekskul tari SMANDA (ASETAR) yaitu Ibu I Gusti Ayu Risani, S.Ag.I, memberikan dukungan penuh dan arahan yang baik agar mereka bisa tampil dengan maksimal. Ketika waktunya tiba, penampilan tarian pun dimulai, dan seluruh siswa tampak penuh semangat. Tarian yang dibawakan sangat memukau, dengan sedikit sekali kesalahan, sehingga membuat penampilan tersebut terasa sangat mengesankan dan memikat hati setiap penonton yang hadir.

Gambar 2. Proses Gladi Resik
Meskipun hujan turun dengan cukup deras dan sempat membuat suasana di gedung terasa lebih berisik, hal tersebut tidak menghalangi konsentrasi para penari. Mereka tetap fokus, melanjutkan penampilan dengan semangat yang tak surut. Hujan justru menambah nuansa magis pada acara tersebut, yang menjadikannya semakin berkesan. Setelah tarian selesai, para siswa dan siswi yang terlibat dalam penampilan tersebut berfoto bersama dengan guru-guru mereka sebagai kenang-kenangan atas pencapaian yang luar biasa tersebut. Mereka pun bersiap untuk kembali pulang, dengan penuh rasa bangga atas keberhasilan yang telah diraih dan dengan kenangan indah dari hari yang tak akan terlupakan ini.

Gambar 3. Guru Pendamping